Format Baru Piala Dunia 2026 Ubah Dinamika Kompetisi Global
- Sabtu, 06 Desember 2025
JAKARTA - Piala Dunia 2026 menjadi titik awal perubahan besar dalam sejarah sepak bola dunia.
Untuk pertama kalinya, turnamen akbar ini akan diselenggarakan dengan format 48 tim, sesuatu yang mengubah hampir seluruh mekanisme kompetisi sejak fase grup hingga babak gugur.
Ekspansi ini bukan hanya sekadar penambahan peserta, tetapi juga penyesuaian sistem yang membuat setiap tahapan turnamen memiliki intensitas dan tantangan baru. Dengan struktur yang lebih luas, Piala Dunia 2026 diproyeksikan menghadirkan persaingan lebih merata sekaligus memberikan kesempatan lebih besar bagi negara-negara berkembang.
Baca Juga
FIFA memastikan bahwa format baru ini tidak hanya menambah jumlah pertandingan, tetapi juga memperluas peluang bagi lebih banyak tim untuk mengukir sejarah. Dengan tuan rumah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Piala Dunia 2026 diharapkan menjadi edisi paling inklusif dan dinamis sepanjang masa.
Pembagian 48 Tim dan Perubahan Struktur Grup
Perluasan menjadi 48 peserta membuat Piala Dunia 2026 menampilkan konfigurasi fase grup yang berbeda total dibanding edisi-edisi sebelumnya. Jika dulu turnamen terbagi menjadi delapan grup berisi empat tim, kini FIFA menetapkan format baru: 12 grup dengan empat tim di masing-masing grup.
Jumlah peserta yang meningkat memaksa FIFA mengevaluasi beberapa opsi. Salah satu alternatif sempat berupa 16 grup berisi tiga tim, namun akhirnya dibatalkan. FIFA menilai format empat tim dalam satu grup tetap yang paling ideal, baik dari sisi pengalaman suporter, kesejahteraan pemain, maupun integritas kompetisi.
Pendekatan ini membuat ritme fase grup tetap familiar. Tim masih memainkan tiga pertandingan awal sebelum mengetahui nasib mereka di klasemen. Meski jumlah grup bertambah banyak, struktur sistem pertandingan tidak berubah sehingga mudah dipahami publik.
Dengan komposisi 12 grup, fase grup Piala Dunia 2026 diprediksi berlangsung lebih panjang, namun tetap teratur dan kompetitif. Penyebaran peserta dalam jumlah besar diharapkan membuat persaingan lebih terbuka sejak awal turnamen.
Mekanisme Lolos dan Kehadiran Babak 32 Besar
Dengan 12 grup, perubahan besar juga terjadi pada mekanisme lolos ke fase gugur. Dua tim teratas dari masing-masing grup berhak melaju otomatis. Selain itu, delapan tim peringkat ketiga terbaik juga akan ikut lolos.
Sistem ini menciptakan tahap baru yang belum pernah ada sebelumnya, yakni babak 32 besar. Tahap tambahan ini meningkatkan jumlah pertandingan knockout sekaligus memperpanjang jalur perjalanan tim menuju final.
Setelah fase 32 besar tersebut, turnamen akan kembali mengikuti format umum: babak 16 besar, perempat final, semifinal, dan final. Dengan adanya satu babak tambahan, negara yang berhasil mencapai final atau perebutan tempat ketiga akan memainkan delapan pertandingan total—lebih banyak satu dibanding format sebelumnya.
Jika terjadi kesamaan poin di fase grup, sistem tiebreaker tetap mengacu pada standar FIFA. Penentuan dilakukan berdasarkan selisih gol, jumlah gol, pertemuan langsung, catatan fair play, dan undian apabila seluruh aspek sebelumnya tidak cukup menentukan.
Mekanisme ini bertujuan menjaga kejelasan proses klasifikasi sekaligus memastikan setiap tim memiliki peluang adil untuk lolos.
Jumlah Pertandingan dan Durasi Turnamen Tetap Terkendali
Dengan berkembangnya jumlah peserta dan babak kompetisi, total pertandingan Piala Dunia 2026 pun meningkat drastis. Dari yang sebelumnya hanya menampilkan 64 pertandingan, kini turnamen akan memiliki total 104 pertandingan.
Lonjakan jumlah pertandingan ini mencerminkan skala turnamen yang jauh lebih besar dan komprehensif. Ditambah tiga negara sebagai tuan rumah, penyelenggaraan Piala Dunia 2026 diproyeksikan menjadi salah satu yang paling masif dalam sejarah.
Meski demikian, FIA menetapkan durasi keseluruhan turnamen tetap berada dalam batas rasional. Total penyelenggaraan akan berlangsung 56 hari—durasi yang sebanding dengan edisi Piala Dunia 2010, 2014, dan 2018 jika dihitung dari fase persiapan hingga pertandingan terakhir.
Dengan tetap mempertahankan durasi, FIFA berharap intensitas turnamen tetap terkendali dan tidak membebani pemain secara berlebihan. Meski pertandingan lebih banyak, pengaturan jadwal di tiga negara berbeda membantu menjaga keseimbangan waktu istirahat.
Piala Dunia 2026 pun menjadi edisi paling padat sekaligus paling inklusif. Struktur baru ini menghadirkan cahaya baru bagi tim-tim yang selama ini kesulitan menembus putaran final. Dengan kesempatan yang lebih luas, kompetisi diharapkan menjadi lebih merata tanpa mengurangi kualitas persaingan.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
PSG Andalkan Eddy Doue, Gelandang Muda yang Disebut Pewaris Paul Pogba
- Sabtu, 06 Desember 2025
Terpopuler
1.
11 Rekomendasi Tempat Makan Terbaik Dekat GWK Bali
- 06 Desember 2025
2.
8 Rekomendasi Wisata Kuliner Soto Tauco Terbaru Tegal
- 06 Desember 2025
3.
Konser Orkestra Megah Westlife Siap Guncang Jakarta Tahun Depan
- 06 Desember 2025
4.
Dominasi Rosé Warnai Nominasi Melon Music Awards 2025
- 06 Desember 2025
5.
Ragam Menu Kopi Tuku Lengkapi Pengalaman Ngopi Kamu
- 06 Desember 2025













.jpg)