JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) atau HK memproyeksikan volume lalu lintas harian di beberapa ruas tol kelolaan mereka meningkat hingga 30 persen saat periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal ini menjadi dasar penguatan kesiagaan operasional serta koordinasi lintas-instansi sepanjang koridor Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menjelaskan bahwa arus mudik diprediksi mengalami peningkatan signifikan pada Desember mendatang. “Lalu lintas pada periode libur akhir tahun rencananya akan meningkat sekitar 30 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 4 Desember 2025.
Untuk arus balik Nataru, Hutama Karya memperkirakan volume lalu lintas meningkat hingga 34 persen. Prediksi ini menjadi acuan perusahaan dalam menyiapkan personel, fasilitas jalan, dan sistem manajemen lalu lintas agar tetap aman dan lancar.
Selain itu, manajemen HK menegaskan akan memberikan potongan tarif bagi seluruh golongan kendaraan. Syaratnya, pengendara menggunakan Kartu Uang Elektronik pada 22, 23, dan 31 Desember 2025, khusus untuk perjalanan jarak jauh.
Ruas Tol yang Menerima Diskon dan Kebijakan Tarif
Enam ruas tol akan menerima potongan tarif, antara lain Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung, Tol Indralaya – Prabumulih, Tol Pekanbaru – Dumai, Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar, Tol Indrapura – Kisaran, dan Tol Sigli – Banda Aceh. Kebijakan ini bertujuan mendorong kelancaran arus lalu lintas serta mempermudah mobilitas masyarakat selama libur panjang.
HK juga memastikan tidak akan melakukan penyesuaian tarif lain selama periode Nataru. “Kami ingin memastikan pengguna jalan dapat melakukan perjalanan dengan lebih tenang tanpa khawatir perubahan tarif,” kata Mardiansyah.
Selain diskon, operasional tol akan diperkuat dengan koordinasi lintas-instansi. Tujuannya agar kondisi lalu lintas tetap terkendali, mengingat beberapa ruas tol rawan kepadatan saat puncak arus mudik dan arus balik.
Dengan langkah ini, Hutama Karya menegaskan komitmennya menghadirkan layanan tol yang aman, nyaman, dan terjangkau. Kebijakan tarif dan penguatan operasional merupakan strategi perusahaan menghadapi lonjakan volume kendaraan.
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengungkapkan perkiraan puncak arus mudik Nataru 2025–2026. Puncak mudik pertama diperkirakan berlangsung pada 20 Desember 2025, sementara puncak kedua terjadi pada 24 Desember 2025.
Prediksi arus balik pun telah ditentukan, yakni pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026. Namun Agus menekankan bahwa proyeksi ini dapat berubah seiring kebijakan work from anywhere (WFA) dan work from home (WFH) pemerintah yang diterapkan pada 29–31 Desember 2025.
Korlantas Polri memproyeksikan penyesuaian jadwal keberangkatan pemudik ke Tol Trans Jawa maupun Pelabuhan Merak. Diharapkan sebagian pemudik akan berangkat lebih awal untuk menghindari puncak kepadatan.
Selain itu, koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dilakukan untuk memastikan sistem transportasi dan arus kendaraan tetap lancar. Dengan langkah ini, kepadatan lalu lintas dapat diminimalkan di titik-titik rawan kemacetan.
Kesiapan Operasional dan Pelayanan Tol
Hutama Karya menyiapkan seluruh ruas tol dengan langkah kesiagaan operasional maksimal. Personel, sarana, dan fasilitas jalan diperkuat untuk menghadapi kenaikan 30–34 persen volume lalu lintas pada periode Nataru.
Perusahaan juga menyiapkan sistem informasi dan monitoring yang memadai di beberapa titik rawan kemacetan. Tujuannya agar pengguna jalan dapat mengakses informasi lalu lintas secara real-time dan melakukan perjalanan lebih efisien.
Selain itu, pemberlakuan diskon tarif di enam ruas tol diharapkan mendorong kepatuhan penggunaan Kartu Uang Elektronik. Hal ini sekaligus mempersingkat waktu antrean di gerbang tol dan mengurangi kepadatan di pintu masuk.
Manajemen Hutama Karya menekankan, pelayanan yang aman, nyaman, dan efisien menjadi prioritas utama. Dengan kombinasi proyeksi lalu lintas, penguatan operasional, dan kebijakan tarif, perusahaan memastikan pengalaman pengguna tol lebih menyenangkan.
Dengan persiapan matang, Hutama Karya siap menghadapi lonjakan arus kendaraan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Peningkatan volume lalu lintas diprediksi tidak mengganggu mobilitas masyarakat karena pengelolaan yang terstruktur dan terintegrasi.
Kebijakan diskon tarif, koordinasi lintas-instansi, dan penguatan fasilitas jalan menjadi strategi menyeluruh menghadapi Nataru. Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas serta mendukung mobilitas masyarakat secara optimal.