Bank DBS Pacu Pembiayaan Proyek Hijau, Dorong Transisi Energi Berkelanjutan
- Jumat, 28 Maret 2025
JAKARTA - Bank DBS Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung ekonomi berkelanjutan melalui peningkatan pendanaan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Sepanjang 2024 hingga awal 2025, bank ini mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hijau sebesar 14,8%, sebagai bagian dari upayanya dalam mendorong transisi energi menuju target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, menegaskan bahwa pendanaan berbasis ESG merupakan elemen krusial dalam mendukung proyek-proyek hijau dan keberlanjutan di Indonesia. “Bank DBS Indonesia berperan sebagai katalis dengan menyediakan pembiayaan seperti sustainability-linked loan (SLL) dan green loan untuk mendukung perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan,” ujar Kunardy dalam keterangan resminya, Jumat 28 Maret 2025.
Dukungan Bank DBS terhadap Industri Hijau
Baca Juga
Sebagai bentuk konkret dari komitmennya, Bank DBS Indonesia telah menyalurkan pendanaan hijau kepada berbagai sektor industri. Salah satu contoh pendanaan tersebut diberikan kepada PT Indo Rama Synthetics Tbk, perusahaan produsen benang pintal dan poliester yang merupakan anak usaha dari Indorama Corporation Pte. Ltd, Singapura. Pembiayaan ini dilakukan melalui skema sustainability-linked trade facility (SLTF) senilai US$20 juta pada Januari 2025.
Pembiayaan dengan skema SLTF memungkinkan Indo Rama Synthetics untuk terus mengembangkan produksi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan, termasuk efisiensi energi dan penggunaan bahan baku ramah lingkungan. Bank DBS Indonesia berharap pendanaan seperti ini dapat menjadi katalis bagi perusahaan lain untuk mengadopsi model bisnis yang lebih hijau.
“Kami ingin memberikan solusi keuangan yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi di sektor industri,” tambah Kunardy.
Peran Strategis dalam Transisi Energi
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mencapai target NZE 2060, Bank DBS Indonesia juga mengalokasikan pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Bank ini turut aktif dalam mendukung regulasi yang berkaitan dengan energi bersih, termasuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 112/2022 yang mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Menurut laporan terbaru Bank DBS, sektor pembiayaan hijau telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya keberlanjutan. Investasi dalam proyek hijau juga semakin menarik perhatian investor global, yang kini lebih selektif dalam memilih perusahaan dengan praktik bisnis ramah lingkungan.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meski pertumbuhan pembiayaan hijau menunjukkan tren positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dan regulasi yang mendukung implementasi energi bersih secara lebih luas. Selain itu, beberapa perusahaan masih menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan standar keberlanjutan yang ditetapkan oleh lembaga keuangan.
Namun demikian, Bank DBS Indonesia tetap optimistis bahwa ekosistem pembiayaan hijau akan terus berkembang. “Kami percaya bahwa dengan sinergi antara sektor perbankan, pemerintah, dan pelaku industri, Indonesia dapat mempercepat transisi energi dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” kata Kunardy.
Ke depan, Bank DBS Indonesia berencana untuk terus memperluas portofolio pembiayaan hijau dengan menggandeng lebih banyak mitra strategis, baik di dalam maupun luar negeri. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing industri dalam negeri tetapi juga mempercepat pencapaian target NZE 2060.
Dengan berbagai inisiatif ini, Bank DBS Indonesia menunjukkan perannya sebagai pionir dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi hijau di Tanah Air.
Faizal Candra Rizky Perkasa
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Uang Primer Melambat, Efektivitas Likuiditas Pemerintah Dipertanyakan
- Sabtu, 06 Desember 2025
Simulasi Angsuran KUR Mandiri 2025, Syarat Pengajuan dan Cara Mengajukan Lengkap
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Investasi Makassar Melonjak, Properti Jadi Penggerak Utama
- 06 Desember 2025
2.
Kolaborasi Properti Nasional Perkuat Program Tiga Juta Rumah
- 06 Desember 2025
3.
Membangun Ketahanan Nasional Lewat Infrastruktur Antifragile Modern
- 06 Desember 2025
4.
Pilihan Transportasi Palembang untuk Liburan Nyaman dan Efisien
- 06 Desember 2025
5.
Prabowo Siapkan Modernisasi Besar Armada Helikopter Nasional
- 06 Desember 2025









.jpg)


