Kenapa Berat Badan Bisa Naik Saat Jatuh Cinta? Begini Penjelasannya
- Kamis, 04 Desember 2025
JAKARTA - Memulai hubungan baru sering dianggap sebagai masa paling membahagiakan, penuh perhatian, dan dipenuhi berbagai aktivitas bersama pasangan.
Namun, di balik momen romantis tersebut, ada satu perubahan yang sering muncul tanpa disadari: kenaikan berat badan. Banyak orang tidak menyadari bahwa jatuh cinta dapat mempengaruhi pola makan, kebiasaan harian, hingga gaya hidup secara keseluruhan.
Fenomena ini bukan sekadar mitos. Masa-masa awal hubungan kerap menghadirkan rutinitas berbeda yang membuat seseorang lebih mudah menikmati makanan, mengurangi aktivitas fisik, serta lebih fokus pada kebersamaan. Pola tersebut akhirnya memberi dampak langsung pada perubahan berat badan.
Baca Juga
Kebiasaan Kencan yang Bikin Asupan Kalori Meningkat
Dalam hubungan sering kali membawa perubahan besar dalam rutinitas harian seseorang, termasuk pola makan dan gaya hidup. Sebagian besar kencan di awal hubungan memang melibatkan makanan. Saat makan di luar, banyak orang melihatnya sebagai kesempatan untuk memanjakan diri.
Kebiasaan ini biasanya membuat seseorang mengonsumsi makanan berlemak, gorengan, atau menu tinggi kalori yang jarang mereka makan di rumah. Porsi restoran yang besar turut mempercepat peningkatan asupan kalori tanpa disadari.
Selain itu, waktu yang dihabiskan bersama pasangan ikut mendorong rutinitas sehat mulai tersingkir. Niat untuk hidup sehat sering kali kalah oleh keinginan untuk menghabiskan momen bersama. Selama berpacaran, pasangan mulai menciptakan kebiasaan bersama.
Jika pasangan gemar menikmati es krim atau camilan di malam hari, mungkin ikut terbawa melakukan hal yang sama. Kenaikan berat badan sebenarnya wajar saat menjalani hubungan berpacaran. Namun jika mulai merasa kurang berenergi atau pakaian terasa lebih sempit, maka harus berolahraga agar tubuh tetap bugar.
Faktor Hubungan yang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Dilansir dari Henryford.com, berikut perilaku dalam hubungan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan:
Sering Makan di Luar
Umumnya destinasi untuk berkencan ialah mencoba berbagai restoran atau kuliner baru. Porsi makanan yang banyak dan menu tinggi kalori dapat memicu kenaikan berat badan.
Banyak Mengonsumsi Alkohol
Saat hangout pasangan sering kali mengonsumsi alkohol dengan jumlah yang banyak. Kalori yang ada pada alkohol dapat menaikkan asupan harian.
Jarang Berolahraga
Dalam hubungan sering kali memprioritaskan waktu bersama pasangan dibandingkan berolahraga bersama. Kebiasaan buruk ini berisiko terhadap kenaikan berat badan ketika mengonsumsi lebih banyak kalori dan mengurangi aktivitas fisik.
Perubahan Kebiasaan Makan
Beberapa orang mengubah pola makan agar selaras dengan pasangannya. Seperti, mulai melewatkan sarapan jika pasangan tidak makan sampai siang. Semakin lama menunda makan, semakin lapar dan semakin banyak kalori yang konsumsi.
Kurang Peduli Terhadap Penampilan
Di awal hubungan, masing-masing berusaha tampil sebaik mungkin. Seiring berjalannya waktu, mungkin merasa semakin nyaman dan tidak lagi memprioritaskan pola makan sehat maupun olahraga untuk menjaga berat badan.
Mengapa Perubahan Ini Wajar Terjadi?
Meningkatnya rasa nyaman dan kelekatan emosional dalam hubungan membuat seseorang lebih fokus pada kebahagiaan yang dirasakan bersama pasangan. Kondisi ini sering menurunkan kewaspadaan terhadap kebiasaan makan dan rutinitas olahraga.
Di sisi lain, fase jatuh cinta memicu hormon-hormon tertentu seperti dopamin dan oksitosin. Hormon-hormon ini meningkatkan mood sehingga seseorang menjadi lebih rileks, lebih menikmati waktu bersama, dan kurang memperhatikan pengelolaan berat badan.
Selain itu, muncul juga dorongan untuk beradaptasi dengan pola pasangan. Jika pasangan sering jajan atau suka mencoba makanan baru, kebiasaan ini sangat mudah tertular. Hubungan yang sehat memang membuat seseorang merasa aman, tetapi rasa aman ini pula yang kadang membuat kontrol diri melemah dalam urusan makan.
Tetap Menikmati Hubungan Tanpa Mengorbankan Kesehatan
Meski kenaikan berat badan saat jatuh cinta adalah hal yang wajar, tetap penting menjaga keseimbangan antara kebahagiaan dan kesehatan. Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki bersama, memilih menu yang lebih sehat, atau menentukan jadwal olahraga berdua bisa membantu menjaga tubuh tetap bugar.
Mengatur porsi makan, membatasi konsumsi makanan berkalori tinggi, dan tetap menjaga kebiasaan sarapan dapat menjadi langkah kecil yang bermanfaat besar. Setiap pasangan dapat tetap menikmati romantisme tanpa harus kehilangan kendali terhadap kesehatan fisik.
Kuncinya adalah menemukan cara untuk tetap menikmati waktu bersama tanpa mengabaikan kebutuhan tubuh. Dengan begitu, hubungan tetap hangat, momen romantis tetap berjalan, dan berat badan pun tetap terkendali.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Investasi Makassar Melonjak, Properti Jadi Penggerak Utama
- 06 Desember 2025
2.
Kolaborasi Properti Nasional Perkuat Program Tiga Juta Rumah
- 06 Desember 2025
3.
Membangun Ketahanan Nasional Lewat Infrastruktur Antifragile Modern
- 06 Desember 2025
4.
Pilihan Transportasi Palembang untuk Liburan Nyaman dan Efisien
- 06 Desember 2025
5.
Prabowo Siapkan Modernisasi Besar Armada Helikopter Nasional
- 06 Desember 2025








.jpg)


