Senin, 08 Desember 2025

ACC Optimistis Multifinance Catatkan Kinerja Positif 2026

ACC Optimistis Multifinance Catatkan Kinerja Positif 2026
ACC Optimistis Multifinance Catatkan Kinerja Positif 2026

JAKARTA - PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) tetap optimistis industri multifinance dapat mencatatkan kinerja positif pada 2026, meski sejumlah tantangan masih menghadang.

EVP Corporate Communication & Strategy ACC, Riadi Prasodjo, mengatakan optimisme ini muncul dari terbukanya peluang untuk meningkatkan performa bisnis melalui pengembangan produk dan layanan.

“Terdapat peluang melalui pengembangan produk dan peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan,” ujar Riadi kepada Kontan, Minggu. Peningkatan kualitas layanan diharapkan dapat menjaga loyalitas pelanggan dan menarik segmen baru, sekaligus memitigasi dampak perlambatan pasar otomotif.

Baca Juga

ASSA Perkuat Armada Baru dengan Fasilitas Kredit Rp 500 Miliar

Dampak Lesunya Pasar Otomotif terhadap Multifinance

Riadi menjelaskan tantangan utama yang dihadapi industri multifinance adalah kondisi pertumbuhan pasar otomotif.
Pembiayaan multifinance mayoritas berasal dari sektor otomotif, sehingga pelemahan pasar mobil dan motor berdampak langsung pada kinerja industri.

Meski masih dibayangi kondisi pasar otomotif yang belum pulih, ACC tetap fokus pada pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan optimasi pembiayaan dana tunai melalui produk ACC Danaku. Berdasarkan data hingga Oktober 2025, pembiayaan ACC tercatat tumbuh 2% dibanding periode yang sama tahun lalu, menandakan ketahanan perusahaan di tengah pasar yang menantang.

Tantangan dari Praktik Tidak Benar dan Literasi Masyarakat

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menekankan masih ada tantangan lain yang memengaruhi industri multifinance. Salah satunya adalah tindakan oknum yang mengajak debitur tidak membayar angsuran dan melakukan intimidasi terhadap perusahaan pembiayaan.

“Oleh karena itu, kami harus bisa meyakinkan semua pihak untuk benar-benar memerangi tindak kejahatan yang dilakukan terkait oknum tertentu. Sudah, jangan diganggu kami berbisnis, kasihan juga nasabah yang bagus,” ujar Suwandi di Jakarta Selatan, Rabu.

Selain itu, literasi dan edukasi masyarakat juga menjadi tantangan.
Suwandi mengingatkan pentingnya memahami prosedur jual-beli kendaraan yang benar melalui pembiayaan multifinance, di mana kepemilikan sah tercatat dengan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), bukan hanya STNK.

“Jangan beli dari pihak lain hanya dengan STNK saja. Masyarakat memang bisa memiliki kendaraan, tetapi belum tentu aman jika kendaraan belum lunas dan masih menunggak cicilan, karena bisa dikejar debt collector,” kata Suwandi.

Proyeksi Kinerja Multifinance dan Perkembangan Piutang

Terkait proyeksi tahun depan, APPI masih menunggu kondisi akhir tahun dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Suwandi menyatakan masih terlalu dini untuk menyampaikan proyeksi final dan akan melihat perkembangan awal tahun 2026 sebelum menetapkan pandangan resmi.

Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan multifinance mencapai Rp 507,14 triliun per September 2025. Nilai ini tumbuh 1,07% secara tahunan (YoY), meski laju pertumbuhan melambat dibanding Agustus 2025 yang mencapai 1,26% YoY dengan nilai Rp 505,59 triliun.

Perlambatan ini menjadi sinyal bagi industri untuk lebih berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan, sambil mengoptimalkan layanan dan strategi mitigasi risiko. ACC dan perusahaan multifinance lainnya diharapkan memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada, termasuk diversifikasi produk, penguatan layanan digital, dan edukasi pelanggan.

Strategi ACC untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

ACC berkomitmen menjaga fokus di segmen otomotif, dengan kombinasi pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan dana tunai.
Strategi ini sejalan dengan penguatan kualitas layanan, edukasi konsumen, dan peningkatan portofolio produk untuk menahan dampak pasar yang belum stabil.

Perusahaan juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pelanggan, mempercepat proses pembiayaan, dan meningkatkan transparansi. Dengan pendekatan ini, ACC optimistis tetap dapat mencatatkan kinerja positif di 2026 meski industri multifinance masih menghadapi tantangan makroekonomi dan pasar otomotif yang fluktuatif.

Kesimpulan: Peluang dan Tantangan Multifinance 2026

Meski dihadapkan pada pasar otomotif yang lesu dan tantangan edukasi masyarakat, ACC melihat peluang untuk pertumbuhan melalui inovasi produk, kualitas layanan, dan strategi mitigasi risiko. Dukungan literasi keuangan dan kepatuhan pada regulasi menjadi kunci agar industri multifinance dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang.

Dengan penguatan strategi internal dan pemanfaatan peluang pasar, ACC optimistis kinerja positif masih bisa dicapai, sekaligus menjaga kepercayaan pelanggan dan stabilitas portofolio pembiayaan.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Astra Optimalkan Pameran Otomotif Dorong Penjualan Akhir Tahun

Astra Optimalkan Pameran Otomotif Dorong Penjualan Akhir Tahun

J&T Express Pastikan Pengiriman Lancar Saat Nataru 2025/2026

J&T Express Pastikan Pengiriman Lancar Saat Nataru 2025/2026

DMMX Genjot Bisnis IP Lewat Kolaborasi Strategis Bumilangit

DMMX Genjot Bisnis IP Lewat Kolaborasi Strategis Bumilangit

Jadwal Terbaru KM Lambelu Desember 2025 untuk Penumpang Pelni

Jadwal Terbaru KM Lambelu Desember 2025 untuk Penumpang Pelni

Jadwal Terbaru KM Sinabung Desember–Januari, Dua Kali Lewati Ambon

Jadwal Terbaru KM Sinabung Desember–Januari, Dua Kali Lewati Ambon